DEWA SEKS PLAY TWO - Bercinta Dengan Ayah Dan Kakek ku, Yang Sangat Nafsu Dengan Memeku

DEWA SEKS PLAY TWONamaku Angel, ketika ini usiaku 22 tahun. Aku adalah anak kesatu dari dua bersaudara, adikku laki-laki, usianya 2 tahun di bawahku. Kata orang aku orangnya cantik, kulitku putih bersih dengan bulu halus di semua tubuhku dan payudaraku berukuran 36B sementara tinggiku 165 cm. Kalau laki-laki lihat tubuhku, jakunnya naik-turun. Ini sebab aku tidak jarang merawat tubuhku atas ajakan ibuku sendiri yang pun sangat cantik dan seksi. Karena kecantikankulah aku bermain nafsu seks dengan ayah dan kakekku sendiri.

Awal kejadiannya di ketika ibuku sakit kira-kira setahun yang lalu. Ibuku mesti masuk lokasi tinggal sakit sebab kanker rahim yang dideritanya sejak mencetuskan adikku. Sudah 2 bulan, ibuku di lokasi tinggal sakit, sebab kami melulu bertiga maka untuk mengawal ibu kami bergantian. Ayah, aku dan adikku. Malam tersebut aku sehabis santap malam, bersiap inginkan tidur, adikku berangkat ke lokasi tinggal sakit guna menggantikan ayahku mengawal ibu. Setelah adikku berangkat sebab belum terlampau mengantuk, iseng aku ke kamar adikku, kutemukan buku-buku gambar porno punya adikku dan kubawa ke kamarku, sesudah iseng menyaksikan gambarnya aku mulai terangsang.

Sekitar jam 10.00 malam, ayahku datang dari lokasi tinggal sakit. Selesai makan, ayah mendatangi kamarku.

“Gel.. anda sudah tidur..?” kata ayahku seraya mengetuk pintu kamarku.

“Masuk.. Yah.. Gel belum tidur,” teriakku dari dalam kamar sedangkan aku telah berbaring di lokasi tidur.

Pintu kamar terbuka, kulihat ayahku menatapku di depan pintu dari raut mukanya seakan inginkan menanggis.

“Ayah.. kenapa.. Mama.. baik-baik aja khan? kataku sambil berjuang duduk di lokasi tidur.

Ayahku masuk ke kamarku kemudian duduk di sampingku, dia memelukku seraya meneteskan air mata.

“Ibumu kian parah saja sayang, rasanya Ibu tidak bakal bertahan lama lagi bila melihat situasi ibumu,” tangis ayahku yang mambasahi dasterku.

Aku juga mulai terisak.

“Ayah.. bila ada apa-apa sama Ibu, Ayah nggak butuh merasa kehilangan, Ayah mesti pasrah, lagi khan terdapat kami berdua yang bakal menemani Ayah.”

Ayah menatapku kemudian diciumnya keningku dan berkata,

“Iya.. Ayah mesti tegar yach.. Ayah sayang sama anda berdua.”

 DEWA SEKS PLAY TWO

Lalu ayah menghirup kedua pipiku, tetapi saat akan berpaling secara tidak sengaja bibir ayah nyentuh bibirku. Aku tiba-tiba terdapat perasaan mengherankan pada diriku, aku merasa terangsang lebih-lebih aku terbayang kitab porno adikku yang tadi aku lihat. Kubalas kecupan ayahku, kukecup bibirnya dengan dalam dan lidahku kucoba masukkan ke mulut ayahku, ayahku yang agak gelagapan dan mulai terangsang, mengekor dengan balasan lidahnya sampai-sampai lidah kami bertautan. Rupanya ayahku kian terangsang, disibaknya selimut yang masih memblokir tubuhku sampai-sampai aku memakai daster mulai digerayangi ayahku. Lidah kami masih bertautan membuat kian bergelora nafsu seks kami. Aku biarkan saja saat tangan ayahku mulai merayap di paha putihku yang semakin naik sampai-sampai menyentuh celana dalamku. Jari tengahnya mulai menggaruk vaginaku yang masih tertutup celana dalam. Aku mulai mengelinjang.

Ayahku mulai menurunkan tali daster dari bahuku sampai-sampai payudaraku yang mancung dengan puting berwarna kecoklatan sekarang terpampang di depan muka ayah. Aku terbiasa tidur melulu menggunakan daster dan CD saja, aku tidak pernah gunakan BH. Ayahku mulai mencari leher jenjangku hingga ke payudara dengan mulutnya. Ketika putingku mulai digigitnya, aku semakin menggelinjang, “Ah.. ah.. sshh.. ah..” Karena aku sudah kian terangsang yang diakibatkan oleh kitab porno itu, aku memandang ayahku ialah seorang pria yang mesti memuaskan nafsu birahiku.

Tanganku mulai ikut berkerja dengan memegangi batang ayahku yang masih bersembunyi di balik celana panjang. Kugosokkan tanganku pada celananya yang menciptakan ayahku semakin buas menggigit putingku dan dasterku disibaknya sampai-sampai CD-ku dengan satu tarik sudah merosot yang menciptakan vaginaku yang masing-masing hari kurawat dengan baik terpampang jelas serta menerbitkan bau yang paling harum menyerbak di ruang tidurku.

“Bau.. apa.. ini.. Gel? harum sekali,” tanya ayahku.

“Bau dari vagina Angel, Ayah,” kataku.

“Gel.. baunya harum sekali, Ayah suka baunya.”

“Ayah, vagina Angel boleh kok bila mau dijilatin, dimasukkin punya Ayah pun boleh,” kataku lagi.

“Bener nih, Gel?” tanya ayahku.

“Iya,” kataku.

Dengan nafsunya dimana ayah yang sedang mengemut dan menggigit payudaraku langsung menurunkan tubuhnya sampai-sampai sekarang vaginaku telah tepat di depan muka ayahku. Lidahnya yang halus menyapu vaginaku. Dijilatnya vaginaku unsur luar. Aku mulai belingsatan. Aku kian bergelinjang saat lidah ayahku mengejar biji klitorisku. “Ah.. ah.. ssh.. argh.. argh..” kataku seraya menggelengkan kepalaku. Rupanya ayahku senang memainkan klitorisku dengan lidahnya yang nyaris 15 menit lamanya. Aku pun kian memuncak nafsuku dan meminta pada ayahku,

“Ayah, bo.. boleh nggak bila Angel nyoba.. batang kemaluan Ayah?”

“Oh.. anda mau?” tanya ayahku.

“Iya Yah..” kataku lagi.

Sementara lidah ayah masih di klitorisku, ayah melepas seluruh yang melekat di tubuhnya dan langsung menindihku sampai-sampai batang kemaluan ayahku serupa di depan hidungku, posisikami laksana angka 69. Batang kemaluan ayahku panjang, besar dan hitam, kira-kira 25 cm. Aku langsung beranggapan ayah mesti memuaskan diriku.

Batang ayah yang besar, hitam dan panjang kucoba kumasukkan dalam mulutku, tetapi sebab bibirku yang mungil batang itu melulu masuk kepalanya saja dan lidahku mulai menjilatinya. Ayahku mulai belingsatan. Hampir 15 menit aku jilat dan kuhisap batang kemaluan ayahku, terdapat sesuatu yang mendesak dari dalam vaginaku yang langsung terbit yaitu berupa cairan kental membasahi vaginaku dan muka ayahku, namun ayah lebih dulu menciduk cairanku ke dalam lidahnya kemudian ditelan ke mulut ayah. “Ah.. argh.. argh.. ssh.. Ayahh..” kataku seraya tubuhku ambruk, terlepaslah batang ayah dari mulutku. Ayahku berdiri dan berkata,

“Gel.boleh vaginamu Ayah tusuk sekarang?”

“Iya.. Yah..” kataku lirih.

Ayah kemudian menindihku, batang kemaluan ayahku ditempelkan tepat di depan vaginaku. Jari ayahku mengorek vaginaku yang masih rapat sampai-sampai aku jadi menggelinjang. “Ah.. ah.. ssh..”

Setelah vaginaku agak lebar dan besar, batang kemaluan ayahku dicobanya untuk menginjak vaginamilikku. Karena masih agak sempit lubangnya maka baru kepala batang kemaluan ayah yang dapat masuk, ayah kemudian memberi desakan yang membuatku merem melek. “Gel.. sakit ya,” kata ayahku. “Ah.. nggak apa-apa koq.. Yah, nanti pun nggak sakit bila batang kemaluan ayah telah masuk semua.” Ayah juga kembali mengurangi batang kemaluannya ke vaginaku. Tapi sebab batang kemaluan ayah yang memang besar sekali, pada desakan yang ke-10 kalinya keluar-masuk, hanya dapat masuk setengahnya saja batang kemaluan ayah ke vaginaku. Aku juga menjerit,

“Aaawww..”

“Sakit yach.. Gel..” kata ayah.

“Ah.. nggak Yah, terus.. Yah.. nekennya, biar vagina Gel.. jadi lebar!” kataku.

Ayahku juga lalu mengurangi lagi batang kemaluannya keluar-masuk vaginaku.
 DEWA SEKS PLAY TWO

Ayah agak menunduk sehingga payudaraku pulang jadi bulan-bulanan mulut dan lidah ayahku. Aku mengelus kepala ayahku yang menetek pada payudaraku dan menghujamkan batang kemaluannya di vaginaku, seperti membelai anak kecil. Hampir satu jam aku mengekor permainan nafsu ganas ayahku yang membuatku orgasme. Cairan putih kental bercampur darah mendesak terbit dari vaginaku yang masih dihujam batang kemaluan ayah sehingga mengairi pahaku dan kakiku serta keringat yang mengucur deras dari pori-pori tubuhku. “Agh.. agh.. arg.. awww.. agh.. Gel.. keluar.. nih.. Yah.. agh.. ssh,” kataku dengan tubuh menggelepar laksana cacing kepanasan lemas tubuhku. Sementara ayahku masih powerful berpacu dengan semakin cepat memasuk-keluarkan batang kemaluannya dari vaginaku yang telah becek. Batang kemaluan ayah dicabut vaginaku.



Badanku yang loyo diputar oleh ayahku dari terlentang kini tengkurap, posisi pantatku diusung sehingga vaginaku pulang menantang kemudian ditempelkan batang kemaluan ayahku pada vaginaku, kemudian ditekannya agar masuk kembali. Vaginaku yang masih becek dimurnikan oleh dasterku kemudian jari ayah menusuk lagi ke vaginaku guna melebarkan vaginaku supaya memudahkan batang kemaluan ayah masuk. Kali ini batang kemaluan ayah dapat masuk ke dalam vagina semuanya hingga berasa di rahimku. Satu jam lamanya vaginaku disodok batang kemaluan ayah dari belakang yang membuatku orgasme kedua kalinya. “Argh.. argh.. aahh.. sshh.. agh.. Ayah.. nikmat sekali.. argh..” Basahlah batang kemaluan ayah oleh cairanku, namun 5 menit lantas ayah sampai pun mencapai titik orgasmenya. “Gel.. Ayah.. juga.. mau.. keluar.. nih.. argh.. argh..” kata ayahku tersengal-sengal. “Yah.. keluarin aja di dalam rahim.. Gel..” pintaku pada ayah, dimana sebetulnya aku sudah separuh sadar sebab kecapaian. “Crot.. crot.. ser.. ser.. argh.. argh..” suara cairan ayah yang menyembur deras ke vagianku disertai suara ayah yang langsung ambruk di atas tubuhku. Aku menikmati kehangatan yang paling di dalam vaginaku di ketika cairan batang kemaluan ayah menyembur yang membuatku juga langsung tertidur.

Jam 05.00 pagi aku terbangun dalam suasana bugil yang sedang dipeluk ayahku yang masih tertidur. Aku kemudian bangkit saat melihat batang kemaluan ayahku yang loyo, aku mengupayakan menjilat sisa-sisa cairan yang rasanya agak manis asin, kujilat sampai berakhir dan ayahku terbangun. “Angel.. maafin Ayah yach, Ayah nggak sadar melakukan ini kepadamu, Ayah khilaf sebab 5 bulan ayah tidak menyentuh Ibumu, maafin Ayah yach,” kata ayah. “Tidak apa-apa kok Yah.. Gel senang bisa memuaskan Ayah yang telah 5 bulan tidak menyentuh Mama, Gel juga senang sudah menikmati kehangatan Ayah, Gel pun senang dan merasakan saat batang kemaluan Ayah yang gede tersebut menyemburkan isinya di dalam vagina Gel , Gel jadi inginkan lagi kapan-kapan,” kataku dengan perasaan senang. Ayah sebetulnya agak bingung menyaksikan Aku yang senang, namun setelah tersebut ayah tersenyum dan memelukku dan menciumku. “Ya.. kapan-kapan lagi,” gumam ayahku.

Dan memang sesudah kejadian malam yang estetis itu, masing-masing adikku ke lokasi tinggal sakit guna jaga mama, aku dan ayah pasti mengerjakan perbuatan berburu nafsu lagi. Hal tersebut terjadi sampai 3 bulan lantas dan terhenti disaat mama meninggal dunia, hingga hari ke-7. Sejak kematian mamaku, kakekku, ayah dari mamaku yang bermukim di luar kota menginap di lokasi tinggal kami, umur kakekku 63 tahun, dia seorang duda yang telah 7 tahun ditinggal mati nenekku. Hari ini ialah hari ke-7 meninggalnya mama, saudara mama sedang sibuk guna mengurus acara malam nanti, waktu tersebut jam 10.00 pagi, aku terdapat di kamarku, sebab sudah 7 hari ayah tidak menyentuh nafsu birahiku, aku mengupayakan orgasme sendiri. Kuangkat rokku, vaginaku yang tersingkap bebas sebab aku tidak gunakan CD sedang kumainkan dengan jariku, saking asyiknya mataku juga ikut kupejamkan, aku tidak tahu bila kakekku telah di dalam kamarku.

“Gel.. anda lagi ngapain? Kakek pinjam sarung yach, adikmu lagi pergi sih, jadi Kakek kesini.”

Aku tersentak kaget, kubelalakan mataku dan buru-buru rokku kuturunkan menutupi vaginaku.

“Ah.. Kakek ngagetin Gel aja nih, mengapa nggak ketuk pintu dulu.”

“Kakek telah ketuk pintu, tapi anda lagi asyik, kayaknya jadi Kakek masuk aja, nggak taunya kakek menyaksikan pemandangan yang indah,” kata kakek seakan membantah kataku.

“Ah Kakek dapat aja,” kataku pucat pasi.

“Gel.. boleh.. kakekmu melihatnya lagi punyamu.. telah 8 tahun kakek tidah pernah melihatnya lagi.”

Sebenarnya aku agak malu guna memperlihatkannya pada kakekku, tapi sebab sudah 7 hari ayah tidak menyentuhku dan aku lagi onani maka kuijinkan.

“Boleh Kek!”

Kuangkat rokku dan terpampanglah dengan jelas vagina milikku di depan kakekku yang langsung berkomentar.

“AnGel.. spektakuler sekali vaginamu, bagus banget bentuknya lagi menerbitkan bau yang harum, wah.. wah.. wah, boleh Kakek memegangnya?” pinta kakekku.

“Boleh.. Kek, justeru tidak melulu memegang, bila Kakek inginkan coba jilat pun boleh,” kataku yang mulai naik nafsuku.

 DEWA SEKS PLAY TWO

Dengan cepatnya kakek menundukkan badannya, saat tersebut juga vaginaku telah tepat di depan muka kakekku, lidah kakekku langsung menjulur guna menjilat vaginaku sedangkan pahaku telah diraba dengan lembutnya oleh tangan kakek yang mulai keriput. Seperti anak muda, kakekku dengan cepat mengelus pahaku dan kedua ibu jari sudah ditempelkan ke vaginaku, bulu halus yang memblokir vaginaku disibak dengan jempolnya dan dimasukkan ke dalam lubang vaginaku supaya lebih lebar, lantas lidah kakekku mulai menyapu bibir vaginaku yang membuatku panas dingin. “Aaahh.. aahh.. sshh.. aargh..” aku juga mulai berceracau saat biji klitorisku tersentuh dengan lembutnya. Klitorisku telah mulai dijilat, dihisap dan digigit oleh kakekku, yang membuatku kian menggelinjang. “Aaawwhggh..” Pantatku kuangkat menyangga rasa nikmat itu, mataku merem melek, sedangkan tanganku membelai kepala kakekku yang telah membotak, yang menciptakan kakekku kian rakus menjilat dan menggigit klitorisku. Kedua tangannya mulai merambah ke dalam kaos yang menutupi tubuhku. Ketika BH-ku terpegang langsung disobeknya sampai-sampai payudaraku dan putingnya menjadi bulan-bulanan tangan kakekku. Tangannya meremas payudara sementara jarinya memelintirkan putingku.



Hampir 15 menit selesai yang tiba-tiba badanku mengejang dan sampailah aku pada puncak orgasme. Kutekan kepala kakekku di selangkanganku kemudian keluarlah cairan kental yang mengairi vaginaku. “Argh.. argh.. sshh.. Kek.. Angel.. keluuarr niih.. argh.. sshh..” Tapi kakekku dengan cepat dan tangkas menciduk cairan kental yang terbit dengan derasnya dengan lidahnya yanglangsung menelannya. “Angel.. luar biasa.. klitorismu rasanya manis, namun cairan kentalmu lebih manis lagi.. wahh.. Kakek jadi lebih segar kini ini,” kata kakekku sedangkan aku telah terbaring lemas. “Angel.. boleh nggak.. bila vaginamu dimasukkin oleh batang kemaluan Kakek?” tanya kakekku. Dengan separuh sadar kukatakan, “Boleh.. Kek..”

Kakek dengan sigap mencungkil semua yang dipakainya sampai bugil kemudian baju kaosku pun ditanggalkannya. Kulirik kakekku yang telah agak membungkuk, naik ke lokasi tidur. Direnggangkannya kakiku dan diangkatnya sedikit. Kakek menindihku, dipegangnya batang kemaluannya kemudian ditempelkan pada bibir vaginaku yang masih agak becek, setelah tersebut dengan sekali hentakan batang tersebut masuk ke dalam vaginaku. “Bleess.. jeb.. jeb..” batang kemaluan kakekku langsung menusuk hingga ke dalam vaginaku yang telah lebar semenjak dimainkan ayahkutetapi batang kemaluan kakekku rasanya lebih banyak dan lebih panjang dari punya ayahku.



“Heehhkk,” aku menyangga nafasku sebab sembulan batang kemaluan kakekku ke dalam vaginaku yang berasa hingga ke dalam dadaku.

“Kenapa Angel.. sakit.. yah?” tanya kakekku.

“Ah.. nggak Kek.. nggak apa-apa, punya kakek gede banget sih, berapa sih.. Kek panjangnya?” tanyaku dengan tersengal.

“Kamu.. tentu puas.. deh.. ini panjangnya 30 cm, nenekmu aja puas.. makanya ibumu punya enambersaudara,” kata kakekku membanggakan batang kemaluannya sendiri.

“Tapi.. Angel.. memekmu.. spektakuler uueennaak buuangeett.. punya nenekmu.. mah kalah.”Dalam hatiku membetulkan bahwa batang kemaluan kakekku lebih enak dari punya ayahku. Dan benar pun perkiraanku rupanya di samping lebih enak, lebih panjang, kakekku tenaganya tenaga kuda, nyaris 4 jam lamanya aku menjadi bulan-bulanan kakekku.



Setelah satu jam teknik kesatu, kami merubah posisi kami yakni aku menungging, kakek menyodokkudari belakang, sesudah satu jam posisi kami juga berubah lagi, kakek terlentang, aku naik di atasnya laksana naik kuda, posisi ini kami kerjakan selama 2 jam. Setiap berubah posisi, aku tentu sampai orgasme, sampai aku 3 kali orgasme, kakekku melulu 1 kali tersebut pun pada posisiterakhir. Tubuhku telah lemas sekali saat posisi kami, aku di atas, kakek terlentang di bawah dimana aku telah 3 kali dan kakekku kesudahannya sampai pun puncak orgasmenya. “Angel.. argh.. argh.. Kakek.. nggak powerful lagi.. nigh.. Kakek mau terbit nih..” kata kakekku. Cepat-cepatkulepaskan vaginaku dari batang kemaluan kakekku yang langsung menyemburkan cairan kentalnya deras sekali, namun batang tersebut sempat kutangkap dan kubimbing ke mulutku sampai-sampai sebagian cairan kakekku sempat kutelan dan beberapa lagi mengairi mukaku oleh lendir kakekku.



Kami juga langsung ambruk saat kulihat jam mengindikasikan pukul 14.00 siang. Ketika kami terbangun masa-masa sudah mengindikasikan pukul 04.30 sore, kakekku langsung mencuci sisa-sisa lendir di batangnya dan meninggalkanku yang masih terbaring di lokasi tidur. Sebelum kakekkupergi dia sempat menuliskan bahwa dia senang dapat memerawaniku dan hendak sekali dapat mengulanginya. Memang sejak ketika itu, aku tidak jarang kali melayani ayahku di ketika adikku tidak di lokasi tinggal dan melayani kakekku andai setiap akhir bulan kakekku mengunjungiku atau aku yang mengunjunginya.

0 komentar: